“Kalau dikasih kewenangan besar cenderung disalahgunakan,” ujar Eko.
WamenPAN dan RB mengungkapkan 7 realita kebobrokan birokrasi di Indonesia. menurut ia, kebobrokan itu mulai dari budaya kerja yang lemah hingga cenderung menyeleweng.
WamenPAN dan RB mengungkapkan 7 realita kebobrokan birokrasi di Indonesia. menurut ia, kebobrokan itu mulai dari budaya kerja yang lemah hingga cenderung menyeleweng.
Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Eko Prasojo mengatakan orientasi budaya kerja atau culture-set birokrat di Indonesia lemah. “Pertama pola pikir para birokrat di Indonesia terlalu sesuai atuaran. Masalah kedua adalah orientasi budaya kerjanya lemah,” kata Eko dalam seminar dengan topik membangun birokrat yang berkualitas melalui perubahan di Kantor BPKP, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Kamis (16/05).
Dengan sistem dan aturan, kata Eko, membuat ketakutan pegawai negeri sipil, sehingga orang nggak berani mengambil keputusan. “Masalah ketiga adalah, birokrasi di Indonesia secara organisasi terlalu gemuk. Hal ini terkait, masalah keempat bahwa perundang-undangan yang tidak harmonis,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, masalah kelima adalah banyak seorang birokrat ditempatkan di posisi yang tidak sesuai dengan kemampuannya. Artinya banyak posisi yang diisi jauh dari kompetensi birokrat. Kemudian masalah keenam yang masih terkait dengan masalah kelima, adalah soal kewenangan yang tumpang tindih atau overlapping. “Kalau dikasih kewenangan besar cenderung disalahgunakan,” ujar Eko.
Selain itu, sebagai masalah ketujuh adalah pelayanan publik yang masih buruk. (ali).- baratamedia.com
Sumber : Eko Prasojo.Com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar