Jakarta --- Sebagai bangsa yang kaya akan nilai dan produk budaya, Indonesia memiliki media tradisional yang beraneka ragam. Media tradisional tersebut bisa digunakan sebagai media sosialisasi kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kepada masyarakat, sehingga fungsi pendidikan dan kebudayaan bisa berjalan dengan serasi. Tahun 2012 ini, Kemdikbud memilih media tradisional Pergelaran Wayang Orang, dengan tema kebijakan “Pendidikan Karakter dan Pengembangan Kurikulum”.
Pergelaran Wayang Orang dengan Lakon Kresna Duta akan diselenggarakan Kemdikbud di Yogyakarta, tepatnya di Alun-alun Selatan Keraton Yogyakarta, pada Sabtu, 1 Desember 2012, dan dimulai pukul 18.30 WIB. Para pemainnya berasal dari Sanggar Kesenian Tresno Budoyo Pimpinan Yati Pesek, dan diramaikan dengan kehadiran bintang tamu, seperti Marwoto, Den Baguse Ngarso, dan Daruni. Pergelaran Wayang Orang ini akan disiarkan secara langsung melalui Jogja TV dan Radio Global Jogja.
Mendikbud Mohammad Nuh beserta istri, Laily Rachmawaty M. Nuh, akan hadir dalam Pergelaran Wayang Orang ini, beserta Wamendikbud Bidang Kebudayaan, Wiendu Nuryanti, dan pejabat-pejabat di lingkungan Kemdikbud. Dijadwalkan, Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X juga akan hadir, sekaligus untuk memberikan sambutan selamat datang.
Usai Pergelaran Wayang Orang, Mendikbud akan berdialog dengan Yati Pesek dan Marwoto di panggung tentang Pendidikan Karakter dan Pengembangan Kurikulum. Kemudian dilanjutkan dengan dialog Wamendikbud Bidang Kebudayaan dengan Yati Pesek dan Marwoto tentang Internalisasi Nilai-nilai Budaya.
Dipilihnya Pergelaran Wayang Orang sebagai media sosialisasi kebijakan ini atas beberapa pertimbangan. Sebagai media komunikasi tradisional, Pergelaran Wayang Orang bisa dimanfaatkan untuk menyampaikan beberapa kebijakan kementerian secara persuasif. Pergelaran Wayang Orang juga memiliki sifat menghibur, dan bisa dinikmati dan ditonton banyak orang dari berbagai kalangan. Selain itu, Pergelaran Wayang Orang merupakan bagian dari upaya untuk menyuburkan dan mempertahankan keberadaan kesenian tradisional.
Sementara pemilihan tema “Pendidikan Karakter dan Pengembangan Kurikulum” dipilih karena tema ini sangat relevan dengan topik yang sedang dibicarakan oleh berbagai media maupun pemangku kepentingan pendidikan yaitu tentang pendidikan karakter dan pengembangan kurikulum. Terkait dengan pendidikan karakter, Kemdikbud saat ini juga sedang merampungkan kurikulum 2013 pada satuan pendidikan SD, SMP, SMA, dan SMK dengan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan berbasis sains yaitu mendorong siswa agar mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengomunikasikan.
Diharapkan, sosialisasi kebijakan kementerian melalui media tradisional Pergelaran Wayang Orang ini bisa memberikan pemahaman mengenai kebijakan Kemdikbud kepada pemangku kepentingan bidang pendidikan khususnya pendidikan karakter dan pengembangan kurikulum, dan mewujudkan kesadaran untuk mempertahankan dan melestarikan kekayaan seni dan budaya masyarakat Indonesia. (DM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar