Jakarta --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan menggelar Kongres Kebudayaan Pemuda Indonesia (KKPI) untuk pertama kalinya. Kongres ini adalah sebuah gagasan bersama yang dijadikan momentum kebangkitan pemuda untuk mengambil peran dalam gerakan kebudayaan.
Acara yang akan diselenggarakan pada 6-9 November 2012 ini direncanakan akan dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Boediono di Hotel Borobudur, Jakarta (6/10). Menurut Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Kebudayaan, Wiendu Nuryanti, kongres ini bertujuan untuk membangun visi dan langkah bersama dan terpadu dalam memperkuat posisi kebudayaan sebagai panglima dalam pembangunan Indonesia.
“Sejatinya kongres ini ingin menjadikan pemuda sebagai pilar dan agen pembangunan bidang kebudayaan yang kreatif, handal, dan memiliki integritas dalam memajukan peradaban Indonesia,” kata Wiendu pada jumpa pers di Gedung A Kemdikbud, Kamis (1/10).
Adapun tema dan semboyan KKPI adalah “ Indonesia Aku bangga, Membangun Karakter, Kreativitas, dan Solidaritas”. Kongres akan menghadirkan narasumber-narasumber serta inspirator yang kompeten di bidangnya seperti: Gede Prama, Basuki Tjahaja Purnama, Arie Soejito, Edo Kondologit, Innayah Wahid, Nila Riwut, Viki Sianipar, Carmanita, Eko Supriyanto, Dinan Fariz, Supadma Rudana, Saptuari Sugiharto.
Selain kongres, ada kegiatan lain yang akan dilaksanakan seperti pameran/gelar karya prestasi pemuda Indonesia, yang menampilkan karya-karya kreatif anak bangsa diberbagai bidang. Ada juga pementasan kesenian berupa konser tembang negeriku dan pentas seni budaya yang melibatkan 63 musisi orchestra, 19 musisi etnik nusantara, 33 paduan suara, 45 penari serta menampilkan solois Putri Ayu, Michael So’e, Angel Pieters, wildang Angklung, Jemek Supardi, dan Taufik Ismail.
Kongres yang diketuai Marcella Zalianty ini juga memiliki agenda working group yang akan dilakukan secara parallel di Museum Nasional, Museum Kebangkitan Nasional dan Galeri Nasional. Dalam agenda tersebut akan dibahas rencana aksi untuk sub tema sekaligus juga mengenalkan kekayaan Indonesia melalui museum sebagai tempat penyelenggaraan.
Melalui agenda working group tersebut, pemuda-pemuda Indonesia akan diajak untuk mengenal potensi kota tua Jakarta, yang dilakukan dalam program lawatan budaya atau cultural visit. lawatan budaya akan berakhir di Museum Fatahillah dengan agenda aksi kreativitas pemuda dan acara nonton bareng. Pada acara penutupan, para pemuda akan mengukuhkan visinya dalam ikrar budaya pemuda sebagai wujud komitmen pemuda dalam pembangunan kebudayaan. (AR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar