Program afirmatif ini kerja sama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Unit Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat (UP4B), dan Majelis Rektor PTN Indonesia. Program Adik Papua hanya diperuntukkan bagi siswa-siswa keturunan asli orang Papua, tidak termasuk anak-anak pendatang walaupun lahir di Papua. "Tidak seperti beasiswa Bidikmisi, siswa asli Papua yang mampu secara ekonomi boleh mendaftar," ujar Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemdikbud Illah Sailah di Gedung D Kemdikbud Jakarta, Senin (3/9).
Tahun ini Universitas Sam Ratulangi Manado (Unsrat) menerima mahasiswa program Adik terbanyak yaitu 111 orang mahasiswa, disusul Universitas Haluoleo Kendari (Unhalu) dan Universitas Brawijaya Malang (Unibraw) masing-masing menerima 62 mahasiswa. "Pendaftar diberi keleluasaan untuk memilih universitas yang dituju," ujar Illah Sailah.
Illah menambahkan bahwa penerima beasiswa ini akan menerima bantuan Rp. 600 ribu per bulan untuk biaya hidup dan Rp400 ribu per bulan untuk biaya pendidikan. "Sedangkan untuk biaya perjalanan dari daerah asal ke universitas tujuan ditanggung pemerintah daerah setempat," ujar dosen Institut Pertanian Bogor tersebut. (NW)
Sumber : Kemdikbud
Tidak ada komentar:
Posting Komentar