| Unduh Playlist The Water | Damai Bersama-MU by Chrisye | Serat Wirid Saloka Jati [ unduh ]
MAJALAH SEAMOLEC SERAT WULANGREH MASTER APLIKASI PKG[Unduh] atau Unduh Di Sini
VIDEO MACAPAT (Notasi) ONLINE | MACAPAT (Cakepan) ONLINE MP3 | MACAPAT (Notasi) ONLINE MP3
Jalan Lurus - Gita Gutawa dan Biografi | Dirgahayu Indonesia (Lagu Nasional) | Bidadari Dibalik Kesuksesan Bung Karno | Manfaat Kepiting Sawah | BAPERTARUM
Doa Selamat Dunia Akhirat
Do'a Qunut

Ayat Kursi

Rabu, 10 Oktober 2012

Temu Redaktur Kebudayaan untuk Reposisi Pola Pikir Insan Pers Kebudayaan


Jakarta -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menggelar Temu Redaktur Kebudayaan Se-Indonesia 2012. Acara ini melibatkan 31 insan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) baik pusat maupun daerah, dan 42 redaktur kebudayaan. 


Tujuan dari acara ini guna membentuk forum penyebaran informasi bidang kebudayaan. Selain itu, sebagai momentum saling tukar informasi, pengalaman pengetahuan, keterampilan, dan profesionalisme antarredaktur. Nantinya, hasil pertukaran informasi ini dapat menjadi acuan para redaktur, wartawan, maupun penulis kebudayaan untuk menulis.

Pada saat membuka acara, Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Gatot Gautama melaporkan, dari 100 peserta yang diundang terdapat 80 peserta yang dapat hadir.

Mendikbud M.Nuh menyampaikan keberlanjutan dari forum ini adalah dibentuknya sekolah profesi wartawan tentang kebudayaan."Insyaallah, Desember tahun ini akan diresmikan," ujarnya saat meresmikan pembukaan acara temu redaktur di Graha Utama Kemdikbud, Rabu, (10/10).

Sekolah ini ditujukan untuk meningkatkan profesionalitas para wartawan. Maksudnya, para wartawan yang meliput mengenai kebudayaan agar lebih memiliki pengertian mendalam tentang fenomena kebudayaan."Bukan harus ikut kuliah kebudayaan, tapi lebih kepada pelatihan prinsip dasarnya saja," jelas Nuh.

Kemdikbud akan turut terlibat pada pembangunan sekolah tersebut. "Sumbangsihnya berupa dukungan kurikulum, termasuk pendukungan pendanaan pembiayaan," jelasnya. 

Temu redaktur ini dilaksanakan selama tiga hari, yaitu 9-11 Oktober di Hotel Atlet Century. Hari pertama diisi dengan tur wartawan dengan mengunjungi Museum Nasional, Galeri Nasional, dan Sinematek. Diisi juga dengan forum diskusi dengan beragam topic, di antaranya Halaman Budaya yang Cenderung Merosot, Kecenderungan Hilangnya Interaksi antara Seniman/Budayawan, serta Media dan Pejabat Bidang Kebudayaan. Selain itu, terdapat juga pembahasan topik Serbuan Gaya Hidup, Musik dan Film Asing, Pemberitaan Seni Budaya Tradisional versus Kesenian Modern dan Kontemporer. (GG)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ismail Wiroprojo